Minggu, 08 Maret 2009

"The Japan Mytology of The Earth"


Penciptaan dunia

Kebudayaan Jepang mengenal banyak sekali dewa-dewa yang disebut kami, bahkan menurut mitologinya, kepulauan Jepang sendiri lahir dari para dewa. Seperti menurut banyak mitologi di berbagai belahan dunia, sebelum terciptanya dunia, yang ada hanyalah “chaos” [ketidak beraturan]. Mitologi Jepang percaya bahwa dari chaos itu muncul surga/langit dan bumi. Dari surga terciptalah Ame no Minaka Nushi No Mikoto, kemudian Takami Mabusi No Minoko, diikuti oleh sosok ketuhanan ketiga yaitu Kammi Musubi no Mikoto. Ketiga Mikoto pertama disebut sebagai pencipta [heavenly deities], bukan dewa. Dari ketiga Mikoto tersebut terciptalah 7 pasang Mikoto lainnya. Para Mikoto ini kemudian menciptakan dewa-dewi, Izanagi no Mikoto dan Izanami no Mikoto, yang diperintahkan untuk menciptakan Jepang. Dibekali dengan tombak sakti Amanonuhoko, keduanya diutus ke Amenoukihashi [Floating Bridge of Heaven], sebuah jembatan yang memisahkan antara bumi dan surga. Dari Amenoukihashi, mereka menurunkan tombak Amanonuhoko ke dalam laut. Ketika diangkat kembali, tetesan air laut yang jatuh berubah menjadi pulau. Di pulat tersebut mereka mulai membentuk dunia baru.

Izanagi dan Izanami

Izanagi dan Izanami

Surga diciptakan lebih dahulu, lalu bumi, and banyak dewa dilahirkan namun masih tersembunyi. Lalu muncullah diantara surga dan bumi sebatang buluh yang kemudian menjadi dewa yang pertama, Kuni-toko-tachi no Mikoto ("Membumi-Abadi-Tegak-Dewa Agustus"). Kemudian Delapan Pilar Ketuhanan dilahirkan, dan dua yang terakhir adalah Izanagi ("Dia, pria, yang Mengundang") dan Izanami ("Dia, wanita, yang Mengandung") Adam dan Hawanya agama shinto. Izanagi dan Izanami turun di Ashihara no Nakatsu Kuni, menikah, dan Izanagi dan Izanami malahirkan anak-anak pertama, Hiruko dan Awashima, namun tidak sempurna bentuknya dan tidak dianggap sebagai dewa sehingga keduanya dibuang ke laut. Selanjutnya Izanagi dan Izanami melahirkan Ouyashima-kuni atau delapan pulau besar di Jepang, yaitu: Awazi, Iyo [Shikoku], Ogi, Tsukusi [Kyusu], Iki, Tsushima, Sado, dan Yamato [Honshu]. Pulau Hokkaido, Chishima dan Okinawa tidak termasuk dalam kepulauan Jepang menurut mitologi kuno. Izanagi dan Izanami berturut-turut melahirkan pulau-pulau yang membentuk kepulauan Jepang yang disebut Yashima.

Izanami masih terus melahirkan banyak pulau dan dewa-dewi. Tetapi ketika melahirkan dewa api, Kagutsuchi, tubahnya terbakar dan meninggalkan dunia menuju Yomi, dunia orang mati. Setelah membunuh Kagutsuchi, Izanagi berduka dan tidak rela istrinya meninggal sampai-sampai mengejar Izanami ke dunia orang mati. Dia membujuknya untuk kembali ke dunia dan hidup bersamanya, Namun terlambat karena di sana Izanami sudah memakan makanan untuk orang mati dan tubuhnya membusuk tanpa sepengetahuan Izanagi. Jadi Izanami pergi untuk mempersiapkan perjalanan mereka dan berpesan Izanagi tidak boleh memandangnya sampai dia kembali. Namun, seperti Orpheus dia melihatnya membusuk dan berulat. wujud Izanami berubah menjadi menakutkan, Izanagi yang terkejut melihat keadaan tubuh istrinya, ketakutan dan berlari keluar dari Yomi. Izanami marah dan menyuruh setan-setan shikome untuk mengejar Izanagi. Lalu Izanagi lari kembali ke dunia ini.

Begitu berhasil keluar dari Yomi, Izanagi manyegel pintunya sehingga para shikome dan Izanami tidak bisa mengejarnya. Izanami bersumpah akan membunuh 1000 orang setiap harinya, tapi Izanagi membalas bahwa ia akan menciptakan 1500 kehidupan baru sebagai gantinya. Dari sinilah awal kematian dan kehidupan, yang disebabkan oleh dendam Izanami terhadap suaminya.

Setelah berada di negeri Yomi, Izanagi menjalani misogi (mandi) untuk menghapus semua kekotoran karena tidak suka dengan kekotoran (kegare) yang terbawa dari Yomi. Ketika melakukan misogi, Izanagi melahirkan pula sejumlah kami (Dewa) , saat mencuci mata kiri terlahir Amaterasu Omikami ("Surga-Bercahaya Agung-Agustus-Dewa") dewi matahari, penguasa Takamanohara, saat mencuci mata kanan terlahir Tsuki-yomi no Mikoto ("Bungkukannya-seperti Bulan") dewa bulan, penguasa malam, dan saat mencuci hidung lahir Take-haya Susano-o no Mikoto ("Keberaniannya-Cepat-Kekuatan-Pria-Agustus "), dewa badai, penguasa samudra. Ketiga kami (dewa) ini disebut Mihashira no Uzu no Miko, dan menerima perintah dari Izanagi untuk menguasai dunia.

Amaterasu sang dewi matahari, Susanoo sang dewa badai dan Tsukuyomi sang dewa bulan.

gak sangka Itachi punya jutsu dewa

Ada sebuah dongeng yang cukup terkenal tentang Amaterasu ini. Izanagi sang ayah memerintahkan Tsukiyomi berkuasa atas siang dan malam, sedangkan Amaterasu memerintah Takamagahara [surga] dan memberinya hadiah berupa kalung suci miliknya. Susanoo yang diperitahkan Izanagi untuk berkuasa atas lautan menolak dan ingin bersama ibunya di Yomi. Sebelum pergi, Susanoo mendatangi Amaterasu dan berdalih ingin mengucapkan salam perpisahan. Amatarasu tahu maksud Susanoo sebenarnya adalah mengambil alih kerajaannya dan iapun bersiap menghadapi saudaranya itu.Dikisahkan bahwa kakak kandungnya yaitu, Susanoo merasa tidak puas karena berbagi dunia dengan Amaterasu. Ia pun marah dan berbuat kekacauan di bumi dengan badai yang besar.

Amaterasu

Suatu ketika Susanoo datang ke kayangan untuk bertemu dengan Amaterasu. Amaterasu menduga kakaknya ini ingin menyingkirkan kedudukannya. Akhirnya mereka bersepakat mengadakan pertandingan untuk membuktikan siapa yang paling kuat. Kemudian Amaterasu meminta pedang kakaknya, dipatahkan pedang itu jadi tiga potong kemudian semuanya dimasukkan ke mulut dan dikunyahnya. Lalu setelah selesai dikunyah, langsung diludahkannya dan jadilah tiga orang dewi. Melihat kesaktian adiknya ini, Susanoo tidak mau kalah dong. Ia mengambil seutas kalung dengan lima manik-manik berbentuk bintang perberian Amaterasu, kemudian dikunyahnya manik-manik itu, dan ketika diludahkan jadilah lima orang dewa. Susanoo langsung mengklaim kemenangannya, karena ia bisa membuat dewa lebih banyak daripada Amaterasu. Namun, Amaterasu berkelit jika kakaknya itu bisa membuat lima dewa karena manik-manik yang ia berikan, karena itu justru kekuatannyalah yang lebih besar. Susanoo jelas-jelas tidak menerima kekalahannya, tetapi Amaterasu tetap membiarkannya tinggal di kayangan.

Susanoo

Susanoo tidak terima dan membuat kekacauan Selama Susanoo tinggal di kayangan, ia berbuat kekacauan untuk membuat jengkel Amaterasu. Saat mabuk, si iri hati Susanoo menginjak-injak sawah Amaterasu, mengisi galian irigasinya, membuat suara bising, dan mengotori lantai istana Amaterasu dan melemparkan kotoran pada istananya. Amaterasu memohon dia untuk menghentikannya tapi dia tidak memedulikannya. Sampai akhirnya Susanoo membunuh salah satu kuda kayangan, mengulitinya, dan melemparkannya ke ruangan tempat Amaterasu menenun kain. Sehingga pembantunya terlonjak dan mati karena bagian pribadinya masuk ke dalam kumparan (dalam Nihongi abad 17 [Kronikel Jepang]. Adalah Amaterasu sendiri yang melukai dirinya sendiri pada kumparan, tapi dia bertahan hidup). Jelas-jelas Amaterasu marah besar atau sebenarnya Amaterasu ketakutan melarikan diri dan bersembunyi di gua Amano Iwato dan menutupnya dengan batu karang besar.

Selama Amaterasu bersembunyi, dunia menjadi gelap gulita, Tanpa cahaya dan kehangatannya, dewa padi dan semua mahluk hidup mulai layu dan mati, kehidupan di bumi pun nyaris musnah. Akhirnya 800 dewa (ada yang bilang 8 juta dewa) mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah ini. Mereka berunding panjang lebar untuk mencari jalan agar Amaterasu mau keluar dari persembunyiannya. Akhirnya salah seorang dewa yang bernama Omori-kane mengusulkan satu rencana.

Tsukuyomi

Dewa-dewi yang lain berusaha membujuk Amaterasu untuk keluar dari gua agar dunia kembali menjadi terang, tapi Amaterasu menolak. Ame-no-Uzume, dewi fajar dan dewi keceriaan, mempunyai ide memancingnya keluar dengan menari , mereka menggantungkan sebuah cermin di dahan pohon tepat menghadap pintu gua. Dewa-dewi yang lain bersorak menontonnya sehingga membuat suasana pun menjadi riang dan gaduh.. Amaterasu yang berada di dalam gua pun penasaran, apa sih yang sedang terjadi di luar. Ia membuka pintu gua sedikit dan melirik keluar, kemudian bertanya apa yang sedang terjadi. Para dewa menjawab, mereka sedang merayakan telah menemukan dewi yang lebih kuat dari Amaterasu.

Amaterasu jadi makin penasaran, akhirnya dibukanya pintu gua lebar-lebar dan langsung melihat sosok bayangannya di cermin. Karena belum pernah melihat wajahnya sendiri, ia langsung tertegun dan berkata “omoshiroi” yang berarti “wajah yang putih” saking kagumnya melihat bayangannya sendiri. Saat Amaterasu sedang terkagum-kagum begitu, dewa-dewa segera menariknya keluar dari gua dan mengunci pintu gua dengan tali ajaib supaya ia tidak bisa masuk lagi.

Sejak saat itu matahari terus bersinar menyinari bumi dan kehidupanpun berjalan normal. Lalu bagaimana nasib Susanoo? Ia di usir dari kayangan karena perbuatannya itu.

Legenda Izumo

Di naruto yamata no orochi (orochimaru) di bunuh itachi pake Susanoo

Setelah pengusiran dari surga, Susanoo menemukan dua "dunia dewa-dewa" (国神) dekat ketua Hi Sungai (簸川) di Provinsi Izumo. Mereka menangis karena mereka dipaksa untuk memberikan Orochi salah satu anak perempuan mereka setiap tahun selama tujuh tahun, dan sekarang mereka harus korban mereka kedelapan, Kushi-inada-Hime (栉名田比売"sisir / menakjubkan beras bidang-princess", Susanoo transforms yang menjadi kushi"sisir" untuk diamankan). Kojiki yang memberitahu berikut versi.

Susanno turun ke negeri Izumo. Setelah berhasil membunuh monster Yamata no Orochi yang suka merusak, Susanoo menikah dengan putri Kunitsukami. Cucu keturunan Susanoo bernama Ookuninushi menikah dengan putri Susanoo dan membangun negeri Sukunahikona dan Ashihara no Nakatsukuni. Menurut penjelasan nama tempat yang ada di buku Fudoki negeri Izumo, lokasi pembasmian Yamata no Orochi ada di distrik Ou (sekarang kota Yasugi, Prefektur Shimane), tapi bukan Susanoo yang menjadi pahlawan, melainkan Oonamuchi (Ookuninushi).

Penaklukan Ashihara no Nakatsu

Sementara itu, Amaterasu dan para kami (Amatsukami) di Takamanohara menyatakan negeri Ashihara no Nakatsu no Kuni (Izumo) harus diperintah Amatsukami atau cucu keturunan Amaterasu. Sejumlah kami dikirim ke Izumo untuk mewujudkan keinginan ini. Setelah dua anak Ookuninushi, Kotoshironushi dan Takeminakata menitis ke Amatsukami, Ookuninushi berjanji untuk memberikan negeri Izumo dengan syarat dibangunkan sebuah istana. Istana ini nantinya disebut Izumo Taisha.

Ninigi yang merupakan cucu Amaterasu menerima Ashihara no Nakatsu. Ninigi turun ke negeri Hyūga dan kemudian menikahi Putri Konohanasakuya.

Kisah Hoori dan Hoderi

Ninigi memiliki dua putera, Hoori dan Hoderi. Mata pancing milik Hoderi dihilangkan Hoori sehingga kedua bersaudara ini bertengkar. Hoori lalu pergi ke istana Kaijin (dewa laut) dan menemukan mata pancing Hoderi di sana. Sewaktu berada di sana, Hoori menikah dengan putri dewa laut. Dari pernikahan ini lahir anak laki-laki bernama Ugaya Fukiaezu. Putra keturunan Ugaya Fukiaezu yang bernama Kamuyamato Iwarehito nantinya menjadi Kaisar Jimmu.

Kaisar Jimmu

Kamuyamato Iwarehito dan kakak-kakaknya berkeinginan menguasai Yamato. Penduduk yang sejak dulu berdiam wilayah Yamato melawan dengan sekuat tenaga, dan pertempuran sengit terjadi. Kesaktian Kamuyamato Iwarehiko yang masih keturunan dewa bukan tandingan bagi penduduk Yamato. Pada akhirnya, Kamuyamato Iwarehiko naik tahta sebagai kaisar di kaki gunung Unebikashihara no Miya. Kamuyamato Iwarehiko nantinya dikenal sebagai kaisar pertama Jepang Kaisar Jimmu.

Setelah Kaisar Jimmu wafat, pemberontakan dilancarkan putra Kaisar Jimmu yang bernama Tagishimimi. Pemberontakan ini berhasil dipadamkan Kamununakawamimi yang kemudian naik tahta sebagai Kaisar Suizei.

Kesshi Hachi-dai

Delapan kaisar, termasuk kaisar kedua Kaisar Suizei hingga kaisar ke-9 Kaisar Kaika disebut sebagai Kesshi Hachi-dai. Kedelapan nama kaisar tertulis dalam Kojiki dan Nihon-shoki, tapi tidak dijelaskan peran dan jasa-jasanya.

Sumber : www.SpiritOfChi.org, www.wikipedia.co.org, www.google.co.id, dan primboks' Site.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar